Sabtu, 07 April 2012

High Quality Fresh Graduate


Setiap tahun ada sekian ribu fresh graduate di Indonesia. Kualitas apa aja yang bisa bikin seseorang stand out dan di taksir perusahaan-perusahaan besar?
Setiap perusahaan memang punya criteria yang beda.tapi rata-rata mereka pengen punya manpower yang bisa bikin perusahaan semakin reputable,poriftable dan sustainable.untuk itu mereka perlu orang-orang berikut ini.

IPK = Saringan Awal
Indeks prestasi komulatif(ipk) tinggi emang hal yang diperjuangkan setiap mahasiswa.selain bisa mendongkrak gengsi,fresh graduates s1 dengan ipk tinggi dianggap lebih cepat dapat kerja. Faktanya, nilai IPK tinggi ‘Cuma’ jadi gerbang awal kamu untuk dilirik perusahaan bonafit. Saat perusahaan ngeliat IPK tinggi, mereka berasumsi kalau kam serius dalam menjalani masa perkuliahan dan puya drive (kemauan) untuk belajar dan berprestasi.
IPK yang tinggi juga menggambarkan bahwa kamu juga menguasai teori-teori di bidangmu. Contohnya, kalo kamu lulusan jurusan jurnalistik, maka tentunya kamu udah menguasai teknik-teknik nulis. Setelah tertarik dengan nilai IPK-mu yang tinggi, perusahaan akan ngasih kesempatan untuk maju ke tahap wawancara seleksi berikutnya.

Kemampuan Komunikasi
Selain wawancara, seleksi biasanya mencangkup studi kasus (FGD), atau presentasi. Salah satu tujuannya adalah mengukur kemampuan komunikasi, seperti caramu berpendapat, menyanggah, dan mendebat orang lain. Yang sering terjadi, fresh grads dengan IPK tinggi yang sebenarnya cerdas dan punya ide-ide brilian, gak punya kemampuan berkomunikasi yang baik.
Ada empat kecakapan non veral yang bisa kamu latih, yaitu intonasi suara, bahasa tubuh, cara bersikap dan penampilan.
Kombinasi intonasi suara dan bahasa tubuh yang serasi bisa memunculkan aura percaya diri yang tinggi. Dan kalau di gabung dengan sikap sopan dan penampilan rapih, maka kamu akan menciptakan ‘hallo effect’ yang bagus di mata pewawancara. Kemampuan berbahasa asing, kususnya bahasa inggris juga udah wajib banget. Untuk melatihnya, banyak baca majalah, artikel, berita, atau nonton film asing (tanpa subtitle). Kalau bisa sih mempraktekan bahasa inggris dalam percakapan sehari-hari.

Analytical Thinking
Di dalam FGD (Focus Group Discussion) Test. Selain communication skill, perusahaan juga menilai kemampuan kita dalam menganalisa persoalan dan mencari solusi lewat cara berpikir kritis, inovatif dan kreatif. Para kandidat biasanya dibentuk dalam suatu grup, dikasih sebuah persoalan, dan diminta untuk menyelesaikannya bersama-sama dalam waktu 20-30 menit. Nilai terbaik akan didapat kandidat yang punya kualitas kepemimpinan, komunikasi, dan analytical thinking yang out standing. Kualitas kepemimpinan bisa diliat dari cara seseorang memimpin dan mengarahkan diskusi. Dengan kemampuan analytical thinking yang baik, kita nggak bakalan deh ngomong ngalur-ngidul tentang satu topik tanpa dasar atau sumber referensi yang jelas. Untuk bisa kayak gitu, tentunya harus banyak baca dan sering-sering berdiskusi sama teman maupun dosen.

Pemimpin, Bukan Dipimpin
Ininih salah satu soft skill terpenting! Karena kebanyakan fresh grads belum punya pengalaman kerja, perusahaan biasanya melihat leadership track dari pengalaman organisasi-mu di kampus atau organisasi informal lainnya. Dengan track record kepemimpinan yang oke, perusaan akan menilaimu sebagai orang yang bisa diandalkan, bisa dipercaya, dan bisa memimpin orang lain. Seorang pemimpin yang baik itu berani bersikap, berani bikin keputusan, bertanggung jawab, percaya diri, dan mampu memotifasi dirinya sendiri dan anggotanya untuk maju. Makanya, kalau kamu terpilih jadi ketua pensi kampus atau koordinator reuni alumni kampusmu, jangan mundur, yaaaa!

EQ Not IQ
Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence bilang kalau orang dengan IQ tinggi belum tentu sukses di tempat kerja. Yang lebih menentukan adalah kecerdasan emosional atau EQ ( Emotional Quotient), yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dalam bekerja. Orang yang punya kecerdasan emosional yang bagus jadi inceran perusahaan karena mampu berkontribusi positif untuk perusahaan secara konsisten setiap hari. Dengan kecerdasan emosi yang bagus, seseorang gak akan bekerja berdasarkan mood. Setiap hari dia akan bekerja dengan semangat dan optimis, walaupun mungkin hari itu dia lagi beratem sama pacarnya atau lagi PMS karena mau dateng bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar